Menu

Mode Gelap
Bawaslu Jakarta Timur Gencarkan Penguatan Kehumasan Panwaslu Kecamatan Demi Suksesnya Pilkada 2024 Dugaan Pencatutan NIK di Pilkada DKI: Jomson Minta KPU dan Bawaslu Usut Tuntas Kurangi Penetrasi Pengangguran, Mahasiswa Magister Komunikasi Paramadina Gelar Workshop untuk Anak Muda Depok Apresiasi atas Keberhasilan Mewujudukan Kesetaraan dalam Pendidikan, Nadiem Dipuji Lewat Surat Terbuka Bangkitkan Kekayaan Musik Tradisi Indonesia, Kemendikbudristek Siap Gelar Lokovasia 2024

Pemerintah Pusat · 23 Jun 2024 WIB

Apresiasi atas Keberhasilan Mewujudukan Kesetaraan dalam Pendidikan, Nadiem Dipuji Lewat Surat Terbuka


 Penulis AS Laksana (Foto: National Committee Indonesia) Perbesar

Penulis AS Laksana (Foto: National Committee Indonesia)

RUBBIKMEDIA.COM, Jakarta – Sastrawan dan jurnalis senior AS Laksana memuji kinerja Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang dinilai mampu membentuk kesetaraan pendidikan bagi para lulusan ijazah Paket C atau homeschooling.

Apresiasi terhadap upaya Kemendikbudristek itu dikemukakan AS Laksana melalui surat terbuka yang ditulis di laman media sosial Facebook miliknya berjudul Surat Terbuka untuk Mas Menteri: Sebuah Apresiasi atas Kesetaraan Pendidikan.

Menurut AS Laksana, kesetaraan pendidikan merupakan kebijakan yang menggembirakan untuk seluruh orang tua yang memilih homeschooling kepada anaknya.

Pasalnya, saat ini pemegang ijazah Paket C atau homeschooling akhirnya dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri (PTN) unggulan setara dengan lulusan SMA.

Terbukti, ucap AS Laksana, anaknya bernama Raya Sukmojatii diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

Padahal selama ini, lanjut AS Laksana, lulusan Paket C atau homeschooling dirasakan amat sulit dapat kuliah di program studi favorit di PTN dengan dalih keputusan otonomi kampus.

Dengan kesetaraan pendidikan akan melahirkan sistem belajar berkeadilan dan inklusif ke semua warga Indonesia.

Dalam surat terbukanya, AS Laksana mengimbau aga semuar PTN di Indonesia tidak lagi menciptakan diskriminasi ke lulusan Paket C atau homeschooling, padahal Kemendikbudristek telah mengakui kesetaraan bagi pemegang ijazah tersebut.

Berikut isi lengkap surat terbuka apresiasi yang ditulis AS Laksana ke Kemendikbudristek:

Surat Terbuka untuk Mas Menteri: Sebuah Apresiasi atas Kesetaraan Pendidikan

Mas Menteri yang saya hormati,

Saya menulis surat terbuka ini sebagai ucapan terima kasih bahwa tahun ini anak-anak pemegang ijazah Paket C sudah mendapatkan perlakuan yang betul-betul setara dengan para lulusan SMA. Itu kebijakan yang sangat besar artinya bagi para pegiat homeschooling, yang bertahun-tahun memperjuangkan hak kesetaraan pendidikan bagi para homeschooler, dan juga bagi para orang tua yang memilih homeschooling untuk anak-anak mereka.

Percayalah, jika diibaratkan makanan, kebijakan kesetaraan itu adalah rendang, prestasi emas kuliner kita, makanan yang pada 2017 lalu dinobatkan oleh CNN Internasional sebagai yang paling enak di dunia.

Saya sebetulnya tidak paham sama sekali soal kesetaraan atau ketidaksetaraan perlakuan itu dan baru tahu beberapa hari lalu setelah diajak bicara oleh pegiat homeschooling. Itu karena anak saya, Raya Sukmojati, diterima di jurusan kedokteran umum Universitas Udayana. Raya homeschooler dan mendaftar seleksi dengan ijazah Paket C.

Dari aktivis homeschooling itu, saya mendapatkan informasi bahwa di tahun-tahun sebelumnya, perguruan tinggi negeri tidak membuka jurusan kedokteran umum untuk pemegang ijazah Paket C.

“Itu kebijakan kementerian?” tanya saya.

“Otonomi perguruan tinggi,” katanya.

Otonomi tentu saja harus dihormati, tetapi ia juga perlu dipertanyakan jika di dalamnya terkandung praktik diskriminasi. Saya pikir ada baiknya pemerintah memastikan bahwa semua jalur pendidikan, termasuk homeschooling, diakui dan diberi kesempatan yang sama dalam seleksi penerimaan mahasiswa baru. Ini akan menciptakan sistem pendidikan yang lebih adil dan inklusif bagi semua warga negara. Toh yang harus dijalani sama: mereka ikut ujian masuk.
Menerapkan prinsip kesetaraan dalam pendidikan saya pikir tidak mencederai otonomi universitas.

*
Mas Menteri, jika pemerintah sudah mengakui kesetaraan ijazah Paket C, bukankah semestinya semua PTN mengikuti kebijakan ini tanpa kecuali? Pembatasan oleh PTN pada jurusan-jurusan tertentu untuk para homeschooler justru menimbulkan inkonsistensi dalam penerapan kebijakan pemerintah. Lebih dari itu, otonomi universitas mestinya bukan dalih untuk menutup sebagian pintunya.
Ketimbang khawatir berlebihan terhadap kemampuan homeschooler, mungkin lebih baik mereka melihat kelebihannya. Homeschooler seringkali memiliki potensi dan kualitas yang unik, karena mereka terbiasa dengan pembelajaran yang lebih mandiri dan seringkali lebih kreatif. Hal ini seharusnya dipandang sebagai potensi positif oleh PTN, bukan sebagai penghalang.

Saya pribadi bukan pegiat homeschooling. Saya memilih homeschooling untuk anak-anak saya karena cara ini lebih baik bagi mereka. Kami tinggal di Tulang Bawang Barat, sebuah kabupaten baru hasil pemekaran di pelosok Lampung. Diakui atau tidak, pendidikan umum di tempat kami saat ini, dan juga di kebanyakan daerah pelosok lainnya, sangat tidak memadai dalam berbagai aspeknya.

Dengan internet menjadi bagian hidup sehari-hari, homeschooling adalah pilihan yang sangat masuk akal bagi anak-anak di daerah terpencil untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik, dan untuk memiliki kemampuan bersaing. Karenanya, kebijakan kesetaraan dari kementerian pendidikan dan dukungan untuk menerapkannya di semua PTN akan menjadi berkah luar biasa bagi mereka.

*
Saya bersyukur bahwa tahun ini tampaknya soal itu selesai. Hal lain yang juga sangat menggembirakan, ada kabar dari pegiat homeschooling lainnya bahwa anak-anak pemegang ijazah Paket C tahun ini bisa mendapatkan beasiswa untuk kuliah di luar negeri.

Saya tahu masih ada banyak urusan lain yang menjadi sasaran kritik dari warga, mungkin sebanyak taburan bintang di langit, atau setidaknya lebih banyak ketimbang jumlah kucing liar di satu desa. Namun, untuk fakta bahwa tahun ini homeschooler bisa mendaftar ke jurusan apa pun yang mereka minati, saya mengucapkan terima kasih. Mudah-mudahan semua PTN sudah memberlakukan kebijakan kesetaraan ini. Jika masih ada yang belum, saya mengucapkan terima kasih kepada Universitas Udayana dan semua PTN yang sudah membuka semua pintunya kepada homeschooler.

Semoga hal baik ini dapat terus dipertahankan dan diperluas ke hal-hal baik lainnya.

Salam,
A.S. Laksana
Penulis, tinggal di Tulang Bawang Barat, Lampung.

Artikel ini telah dibaca 45 kali

badge-check

Redaktur

Baca Lainnya

Konsisten Pada Upaya Pemajuan Kebudayaan, Kemendikbudristek Raih Penghargaan CNN Indonesia Awards 2024

25 September 2024 - 15:07 WIB

Festival Indonesia Bertutur 2024 Dibuka, Ingatkan Keseimbangan Alam dan Keberlanjutan Budaya

9 Agustus 2024 - 15:41 WIB

Kemendikbudristek Rampungkan Tiga Festival Kearifan Lokal Kenduri Swarnabhumi 2024

6 Agustus 2024 - 14:22 WIB

Media Sosial Sebagai Wadah Literasi Dan Demokrasi

2 Agustus 2024 - 10:51 WIB

Masak Brengkes Khas Jambi, Pembuka Festival Suku Bathin IX Kenduri Swarnabhumi

22 Juli 2024 - 09:59 WIB

Kemendikbudristek Gelar Perhelatan Festival Musik Tradisi Indonesia 2024

15 Juli 2024 - 13:48 WIB

Trending di Kebudayaan