Menu

Mode Gelap
Kurangi Penetrasi Pengangguran, Mahasiswa Magister Komunikasi Paramadina Gelar Workshop untuk Anak Muda Depok Apresiasi atas Keberhasilan Mewujudukan Kesetaraan dalam Pendidikan, Nadiem Dipuji Lewat Surat Terbuka Bangkitkan Kekayaan Musik Tradisi Indonesia, Kemendikbudristek Siap Gelar Lokovasia 2024 Kabar Gembira! Mendikbudristek Batalkan Kenaikan UKT Mahasiswa Peringatan Hari Film Nasional ke-74 Tuai Sambutan Positif Masyarakat

Pemerintah Pusat · 18 Okt 2023 WIB

Jelang Indonesia Bertutur 2024, Kemendikbudristek Helat Temu Seni Fotografi di Larantuka


 Agenda Temu Seni Fotografi pada tanggal 17 – 23 Oktober 2023 di Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT).(RUBBIKMEDIA/HO-BKHM Kemendikbudristek)   Perbesar

Agenda Temu Seni Fotografi pada tanggal 17 – 23 Oktober 2023 di Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT).(RUBBIKMEDIA/HO-BKHM Kemendikbudristek)

RUBBIKMEDIA.COM, NTT – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar agenda Temu Seni Fotografi yang berlangsung selama sepekan pada tanggal 17 – 23 Oktober 2023 di Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Temu Seni Fotografi 2023 merupakan bagian dari rangkaian kegiatan menuju Festival Indonesia Bertutur 2024 yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek. Temu Seni Fotografi 2023 bakal menggandeng Simpasio Institute sebagai komunitas tuan rumah.

Temu Seni Fotografi 2023 diikuti oleh para fotografer muda di Indonesia yang diundang untuk membangun percakapan, menguji ide-ide, dan menampilkan hasil riset serta pertemuannya pada akhir periode laboratorium. Peserta Temu Seni Fotografi 2023 bukan sekadar memiliki pengalaman berkarya dengan medium fotografi, namun juga berorientasi praktik kontemporer yang visioner dalam versi berbeda-beda.

Direktur Perfilman, Musik, dan Media, Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra mengatakan, program Temu Seni Fotografi sebagai rangkaian menuju Festival Indonesia Bertutur 2024 dinilai sebagai upaya strategis untuk membangun ekosistem seni media di Indonesia yang sesuai dengan perkembangan teknologi digital saat ini.

Menurut Mahendra, dalam Temu Seni Fotografi 2023 mengharapkan dapat terciptanya kolaborasi ide dan kreativitas dari pelaku seni fotografi dengan berbasis pada nilai artisitik seni budaya dan alam untuk mendukung pemajuan kebudayaan.

“Dalam Temu Seni Fotografi 2023 dilakukan proses berdialog dan saling bertukar pemikiran maupun sudut pandang terhadap nilai-nilai eksotis dari budaya dan alam. Hal demikian akan mendorong peningkatan pengetahuan dan wawasan sesama fotografer,” ujar Mahendra, di Jakarta, Selasa (17/10).

Mahendra mengemukakan, melalui Temu Seni Fotografi 2023 ini sebagai upaya menggali sekaligus menyebarluaskan potensi berkarya para fotografer muda berdasarkan metode-metode sistematis sehingga lebih eksotik mendukung pemajuan kebudayaan.

“Temu Seni Fotografi kali ini menjadi ruang ilmu, ada transfer pengetahuan guna menunjang kualitas karya fotografer. Pendekatan pada dimensi budaya Indonesia akan lebih terasa untuk menjadi objek karya seni para fotografer,” ucap Mahendra.

Sebagai informasi, selama sepekan para peserta fotografer diberikan kerangka materi program berupa laboratorium seni, seperti melakukan pertukaran metode, diskusi, kunjungan budaya ke desa-desa adat di Lewolema dan situs Istana Larantuka sekaligus mengadakan presentasi publik di sana.

Presentasi publik di Istana Larantuka dijadwalkan pada Kamis (24/10) pukul 17.00 WITA dengan fasilitator adalah Samuel Rama Surya dan Wimo Ambala Bayang. Dua narasumber lainnya juga akan hadir seniman Moelyono dan tokoh pendidikan Bernardus Tukan.

Pemilihan Larantuka sebagai tuan rumah karena merupakan salah satu kota penting dalam kebudayaan Lamaholot yang mendiami wilayah Flores Timur serta mempunyai tradisi Paskah yang kuat dan terkenal yaitu ritual Semana Santa.

Sedangkan Indonesia Bertutur 2024 adalah festival yang mengutamakan ekosistem pemanfaatan kekayaan intelektual budaya bangsa sebagai sumber ilmu pengetahuan melalui berbagai kegiatan di bidang seni pertunjukan, seni rupa, film, dan seni media.

Festival Indonesia Bertutur 2024 mengusung tema Subak Bali sebab dilatari untuk menggali filosofi, prinsip, dan nilainya sebagai sumber inspirasi bagi kerangka pemikiran dan konsep kegiatan. Festival Indonesia Bertutur 2024 nantinya di bawah arahan Direktur Artistik, Melati Suryodarmo, yang mengambil landasan semangat pergerakan budaya Mengalami Masa Lalu, Menumbuhkan Masa Depan melalui pemanfaatan pengetahuan tentang Warisan Cagar Budaya dari masa prasejarah hingga masa Majapahit di abad ke-15 dan Warisan Budaya Tak Benda yang telah diakui oleh UNESCO.

Lalu untuk rangkaian acara Temu Seni Fotografi 2023 merupakan pelaksanaan rangakaian Temu Seni yang keempat diadakan tahun ini. Temu Seni 2023 melibatkan praktisi seni muda dari seni pertunjukan kontemporer di berbagai kota di Indonesia, meliputi bidang tari, performance, teater monolog, fotografi, dan musik. (*)

Artikel ini telah dibaca 47 kali

badge-check

Redaktur

Baca Lainnya

Masak Brengkes Khas Jambi, Pembuka Festival Suku Bathin IX Kenduri Swarnabhumi

22 Juli 2024 - 09:59 WIB

Kemendikbudristek Gelar Perhelatan Festival Musik Tradisi Indonesia 2024

15 Juli 2024 - 13:48 WIB

Kemendikbudristek Bangun Kecintaan Musik Tradisi Melalui Recaka Musik Lampung

9 Juli 2024 - 17:26 WIB

Keroncong Svaranusa ke-3 Sukses Digelar, Berikan Dampak Nyata Bagi Seniman dan Masyarakat

1 Juli 2024 - 13:18 WIB

Kurangi Penetrasi Pengangguran, Mahasiswa Magister Komunikasi Paramadina Gelar Workshop untuk Anak Muda Depok

29 Juni 2024 - 19:40 WIB

Dukung Perkembangan Musik Keroncong, Kemendikbudristek Kembali Gelar Keroncong Svaranusa ke-3

29 Juni 2024 - 10:49 WIB

Trending di Kebudayaan