Menu

Mode Gelap
Kurangi Penetrasi Pengangguran, Mahasiswa Magister Komunikasi Paramadina Gelar Workshop untuk Anak Muda Depok Apresiasi atas Keberhasilan Mewujudukan Kesetaraan dalam Pendidikan, Nadiem Dipuji Lewat Surat Terbuka Bangkitkan Kekayaan Musik Tradisi Indonesia, Kemendikbudristek Siap Gelar Lokovasia 2024 Kabar Gembira! Mendikbudristek Batalkan Kenaikan UKT Mahasiswa Peringatan Hari Film Nasional ke-74 Tuai Sambutan Positif Masyarakat

Kebudayaan · 7 Jun 2024 WIB

Kenduri Swarnabhumi 2024: Merayakan Warisan Budaya Berbasis Kearifan Lokal Masyarakat DAS Batanghari


 Kenduri Swarnabhumi 2024: Merayakan Warisan Budaya Berbasis Kearifan Lokal Masyarakat  DAS Batanghari Perbesar

RUBBIKMEDIA.COM, Jambi – Kenduri Swarnabhumi, rangkaian kegiatan kebudayaan di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari yang memasuki tahun ketiga resmi diluncurkan pada Rabu, 5 Juni 2024. Acara ini semakin mengukuhkan posisinya sebagai bagian penting dalam upaya pemajuan kebudayaan dan pelestarian lingkungan di sepanjang DAS Batanghari yang melewati kabupaten/kota se-Provinsi Jambi dan Kabupaten Dharmasraya Provinsi Sumatera Barat.

Kenduri Swarnabhumi 2024 mengambil langkah lebih jauh dengan mengedepankan penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) lokal. Mengangkat tema “Menghubungkan Kembali Masyarakat Dengan
Peradaban Sungai”, tahun ini Kenduri Swarnabhumi melibatkan lebih banyak tokoh masyarakat lokal
dalam penyelenggaraannya dengan membentuk kurator lokal yang merancang hingga memastikan
konsep penyelenggaraan kegiatan di masing-masing daerah tetap berakar kuat pada tradisi kebudayaan.

Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
(Kemendikbudristek), Hilmar Farid mengatakan bahwa Kenduri Swarnabhumi bukan hanya sekadar
festival tahunan, melainkan sebagai cara masyarakat untuk memuliakan kembali Sungai Batanghari
dengan terus menjaga ekosistemnya.

Hilmar juga menambahkan bahwa kesuksesan penyelenggaraan Kenduri Swarnabhumi akan
mengembalikan kejayaan masa lampau dari peradaban Jambi dan masyarakat yang berada di DAS
Batanghari. “Kenduri Swanabhumi ini adalah ibarat sebuah kapal yang akan mengantarkan pada
kebahagiaan di masa mendatang dan menuntun kita kepada kejayaan Jambi,” ucap Hilmar, Rabu (5/6).

Sementara itu, Direktur Perfilman, Musik, dan Media Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra, menuturkan bahwa Kenduri Swarnabhumi adalah sarana penyadaran kembali kepada masyarakat luas bahwasanya di masa lampau Jambi memiliki peradaban yang luar biasa maju dan beberapa kearifan lokalnya masih terus digunakan hingga saat ini.

Mahendra melanjutkan, penyelenggaraan Kenduri Swarnabhumi yang telah dilaksanakan sejak 2022
mampu menyatukan berbagai jaringan pelaku budaya dan komunitas lingkungan di Provinisi Jambi untuk bersama-sama memajukan potensi kebudayaan yang selaras dengan pelestarian lingkungan.

“Semangat kolaborasi yang sudah terjalin antara Kemendikbudristek dengan Pemerintah Daerah dalam menyukseskan Kenduri Swarnabhumi harus terus diperkuat, agar semangat pemajuan kebudayaan, khsusunya di wilayah DAS Batanghari memiliki kebermanfaatan yang dirasakan masyarakat luas,” ujar Mahendra.

Gubernur Jambi, Al Haris, menuturkan hal senada bahwa Kenduri Swarnabhumi telah menyadarkan
masyarakat di sekitar DAS Batanghari tentang kelestarian lingkungan, salah satunya tidak lagi
membuang sampah ke sungai.

“Saya mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi kerja keras kita semua yang secara konsisten
menyelenggarakan Kenduri Swarnabhumi, karena dengan kegiatan ini banyak masyarakat yang
teredukasi untuk menjaga warisan budaya dan lingkungan di sekitar DAS Batanghari,” tutup Al Haris.

*Titik Perjalanan Kenduri Swarnabhumi*

Kenduri Swarnabhumi pertama kali diselenggarakan pada 2022 dengan mengusung tema “Peradaban
Sungai Batanghari: Dulu, Kini, dan Nanti” yang diselenggarakan bersama 14 pemerintah daerah (Pemda) DAS Batanghari. Kenduri Swarnabhumi 2022 sukses digelar dengan semangat tinggi semua pihak yang bergotong royong ingin memajukan kebudayaan, khususnya kebudayaan Melayu.

Pada 2023, fokus acara ini bergeser ke aktivasi lingkungan dan pemetaan pelaku seni budaya. Inisiatif
ini melibatkan berbagai komunitas dan individu yang berperan aktif dalam seni dan budaya lokal, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya konservasi lingkungan. Mengangkat tema “Cintai Budaya Kita Lestarikan Sungai, Cintai Sungai Kita Lestarikan Budaya”, Kenduri Swarnabhumi 2023 melakukan serangkaian kegiatan seperti ekspedisi Sungai Batanghari, penanaman pohon, penebaran benih ikan, pelibatan generasi muda dan masyarakat untuk membersihkan sungai, serta diskusi yang membahas tindak lanjut pelestarian DAS Batanghari.

Sementara untuk tahun ini Kenduri Swarnabhumi diluncurkan mengedepankan kearifan lokal. Dalam
rangkaian kegiatan Kenduri Swarnabhumi 2024, akan menampilkan berbagai kegiatan yang melibatkan seni pertunjukan, pameran budaya, tradisi lokal serta berbagai workshop yang dipandu oleh para pelaku lokal. Masyarakat dapat menikmati dan mengingat kembali berbagai kekayaan budaya Jambi serta belajar lebih banyak tentang pentingnya pelestarian lingkungan.

Kenduri Swarnabhumi 2024 adalah bukti nyata bahwa pelestarian budaya dan lingkungan bisa berjalan beriringan. Melalui inisiatif yang berkelanjutan dan melibatkan masyarakat lokal, acara ini diharapkan dapat terus tumbuh dan menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia. [*]

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Redaktur

Baca Lainnya

Warisan Budaya Ritual Muwon Namo Kembali Dihadirkan di Festival Suku Batin IX Kenduri Swarnabhumi 2024

23 Juli 2024 - 13:54 WIB

Masak Brengkes Khas Jambi, Pembuka Festival Suku Bathin IX Kenduri Swarnabhumi

22 Juli 2024 - 09:59 WIB

Kemendikbudristek Gelar Perhelatan Festival Musik Tradisi Indonesia 2024

15 Juli 2024 - 13:48 WIB

Kemendikbudristek Bangun Kecintaan Musik Tradisi Melalui Recaka Musik Lampung

9 Juli 2024 - 17:26 WIB

Keroncong Svaranusa ke-3 Sukses Digelar, Berikan Dampak Nyata Bagi Seniman dan Masyarakat

1 Juli 2024 - 13:18 WIB

Dukung Perkembangan Musik Keroncong, Kemendikbudristek Kembali Gelar Keroncong Svaranusa ke-3

29 Juni 2024 - 10:49 WIB

Trending di Kebudayaan