Menu

Mode Gelap
Kurangi Penetrasi Pengangguran, Mahasiswa Magister Komunikasi Paramadina Gelar Workshop untuk Anak Muda Depok Apresiasi atas Keberhasilan Mewujudukan Kesetaraan dalam Pendidikan, Nadiem Dipuji Lewat Surat Terbuka Bangkitkan Kekayaan Musik Tradisi Indonesia, Kemendikbudristek Siap Gelar Lokovasia 2024 Kabar Gembira! Mendikbudristek Batalkan Kenaikan UKT Mahasiswa Peringatan Hari Film Nasional ke-74 Tuai Sambutan Positif Masyarakat

Opini · 27 Apr 2023 WIB

Kritis Pengetahuan Budaya Jawa, Bahasa dan Sastra Daerah Mengalami Kemerosotan


 Kritis Pengetahuan Budaya Jawa, Bahasa dan Sastra Daerah Mengalami Kemerosotan Perbesar

Shella De Larosa, Surakarta | Opini

Dapat kita lihat, pengetahuan bahasa dan sastra daerah mengalami kemerosotan.

Salah satunya adalah minimnya minat generasi muda keturunan jawa saat ini dalam mempelajari dan memahami bahasa serta budaya daerah. Hal ini terjadi karena beberapa faktor, seperti kurangnya dukungan dari lembaga pendidikan dan pemerintah.

Bukan hanya sebagai identitas, bahasa dan sastra daerah serta kebudayaan memiliki peran penting bagi generasi muda. Budaya dan bahasa daerah sendiri merupakan wujud dari sebuah sejarah yang harus mampu di lestarikan. Oleh karena itu, pentingnya mengajak masyarakat peduli terhadap kebudayaan serta bahasa dan sastra daerah.

Menurut saya, upaya pemulihan yang dapat dilakukan adalah memajukan pembelajaran bahasa daerah di setiap sekolah, seperti bahasa jawa sendiri. Bukan hanya generasi muda tetapi seluruh masyarakat keturunan jawa yang bahkan tidak paham tentang unggah ungguh dan tata krama, kurangnya minat mempelajari aksara jawa.

Di era teknologi saat ini, jika kita sendiri tidak mampu menjaga budaya serta bahasa dan sastra daerah siapa lagi yang mampu untuk melestarikannya?

Pemerintah dan lembaga pendidikan juga dapat berperan aktif dalam mendukung upaya pemulihan budaya daerah, dengan diadakannya lomba menulis puisi, cerpen, esai, dan aksara dengan menggunakan bahasa daerah serta memberikan dukungan dana dan fasilitas.

Dengan ini mungkin akan membuat generasi muda lebih mencintai kebudayaan mereka sendiri.
Sebagai bangsa yang berbudaya seharusnya kita juga memiliki kesadaran dan rasa cinta dalam melestarikan budaya sendiri. Seperti apa yang dikatakan dalam pepatah jawa “wong jawa ilang jawane”. yang berarti orang jawa yang sudah tidak memiliki jati diri sebagai orang jawa.

Bukan hanya jawa, seluruh budaya serta bahasa dan sastra daerah adalah hal yang perlu untuk di tanamkan di generasi muda saat ini.

Sebagai orang jawa sendiri, saya ingin memperkuat pengetahuan akan budaya serta bahasa dan sastra daerah. Dengan memperkuat pengetahuan saya sendiri, sudah dapat untuk membangun dan melestarikan kekayaan budaya nusantara.

Oleh karena itu, marilah kita membangun peradaban bersama, dengan begitu kita akan memiliki rasa bangga tersendiri sebagai warga negara indonesia.

Opini ini sepenuhnya mewakili opini pribadi si penulis dan tidak mewakili redaksi.

Artikel ini telah dibaca 228 kali

badge-check

Redaktur

Baca Lainnya

Kajian Yuridis Hukum Lingkungan Terhadap Permasalahan Pencemaran Yang Terjadi di Sungai Kecamatan Dukupuntang

29 Februari 2024 - 14:41 WIB

Kriminalisasi Seksual Terhadap Jurnalis Perempuan di Indonesia

16 Februari 2024 - 10:54 WIB

Perlindungan Hukum Anak Di Bawah Umur Dalam Tindak Pidana Cyber

16 Februari 2024 - 10:49 WIB

Upaya Pertanggungjawaban dan Perlindungan Hukum Terhadap Perempuan Dalam Jaringan Tindak Pidana Peredaran Narkotika

16 Februari 2024 - 10:44 WIB

Bawaslu Wajib Lakukan Pembinaan Jajaran Pengawas Pemilu: Upaya Optimis Tingkatkan Kinerja di Pemilu 2024

26 Januari 2024 - 10:30 WIB

Penilaian Kritis 100 Hari Kepemimpinan: Kecaman Terhadap Langkah Politik Pragmatis PP IPM di Era Politik 2024

19 Januari 2024 - 22:38 WIB

Trending di Opini