Menu

Mode Gelap
Kurangi Penetrasi Pengangguran, Mahasiswa Magister Komunikasi Paramadina Gelar Workshop untuk Anak Muda Depok Apresiasi atas Keberhasilan Mewujudukan Kesetaraan dalam Pendidikan, Nadiem Dipuji Lewat Surat Terbuka Bangkitkan Kekayaan Musik Tradisi Indonesia, Kemendikbudristek Siap Gelar Lokovasia 2024 Kabar Gembira! Mendikbudristek Batalkan Kenaikan UKT Mahasiswa Peringatan Hari Film Nasional ke-74 Tuai Sambutan Positif Masyarakat

Opini · 28 Apr 2023 WIB

Menyoal Keberpihakan dan Keterbukaan Penegakan Hukum di Indonesia


 Menyoal Keberpihakan dan Keterbukaan Penegakan Hukum di Indonesia Perbesar

Marcella Susanti Rudu | Opini

Indonesia sebagai negara hukum memiliki kewajiban untuk menegakkan hukum secara adil dan terbuka untuk semua warga negaranya. Namun, realitas yang terjadi di lapangan seringkali tidak sesuai dengan prinsip-prinsip tersebut. Terdapat berbagai contoh kasus penegakan hukum yang tak adil di Indonesia, mulai dari kasus pelanggaran hak asasi manusia hingga penegakan hukum yang diskriminatif terhadap golongan tertentu. Oleh karena itu, tulisan ini akan membahas lebih dalam tentang masalah keberpihakan dan keterbukaan dalam penegakan hukum di Indonesia.

Penegakan hukum yang keberpihakan biasanya terjadi ketika aparat penegak hukum lebih memihak pada pihak yang memiliki kekuasaan, status sosial, atau kepentingan tertentu. Contohnya adalah dalam kasus pelanggaran hak asasi manusia di Tanjung Priok pada tahun 1984, aparat penegak hukum cenderung memihak pada pihak militer yang melakukan kekerasan terhadap warga sipil. Begitu juga dalam kasus kerusuhan Mei 1998, aparat penegak hukum tidak dapat menjamin keamanan warga Tionghoa dan cenderung memihak pada massa yang melakukan aksi kekerasan.

Kasus-kasus tersebut menunjukkan bahwa keberpihakan dalam penegakan hukum dapat membahayakan hak-hak warga negara, dan mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan reformasi dalam sistem penegakan hukum, termasuk pembenahan pada pola pikir dan sikap aparat penegak hukum.

Selain keberpihakan, keterbukaan dalam penegakan hukum juga menjadi isu penting dalam konteks Indonesia. Keterbukaan dalam penegakan hukum dapat diartikan sebagai transparansi dan akuntabilitas dalam proses penegakan hukum, yang melibatkan partisipasi masyarakat dalam pengawasan dan evaluasi terhadap kinerja aparat penegak hukum.

Sayangnya, keterbukaan dalam penegakan hukum di Indonesia masih terkendala oleh beberapa faktor, seperti keterbatasan akses informasi, lemahnya sistem pengawasan dan evaluasi, serta rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya partisipasi dalam pengawasan dan evaluasi.

Salah satu contoh kasus yang menggambarkan rendahnya keterbukaan dalam penegakan hukum adalah kasus penyiksaan terhadap mahasiswa Universitas Indonesia pada tahun 1998. Ketika itu, aparat penegak hukum yang melakukan penyiksaan tidak dikenakan sanksi yang tegas, dan tidak ada transparansi dalam proses hukum tersebut. Kasus ini menunjukkan bahwa keterbukaan dalam penegakan hukum masih menjadi tantangan di Indonesia.

Meskipun masih banyak tantangan yang dihadapi dalam penegakan hukum di Indonesia, terdapat beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keberpihakan dan keterbukaan dalam penegakan hukum, antara lain:

1. Reformasi institusi penegak hukum

Upaya pertama yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan reformasi institusi penegak hukum. Reformasi ini dapat dilakukan dengan memperbaiki tata kelola, sistem manajemen, dan pembenahan pada pola pikir dan sikap aparat penegak hukum.

2. Peningkatan akses informasi dan partisipasi masyarakat

Upaya kedua adalah dengan meningkatkan akses informasi dan partisipasi masyarakat dalam pengawasan dan evaluasi terhadap kinerja aparat penegak hukum. Hal ini dapat dilakukan dengan membuka ruang partisipasi masyarakat dalam proses hukum, seperti memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memberikan masukan atau saran terkait penegakan hukum.

3. Peningkatan kualitas aparat penegak hukum

Upaya ketiga adalah dengan meningkatkan kualitas aparat penegak hukum, baik dari segi pendidikan, pelatihan, dan pengembangan kompetensi. Hal ini bertujuan agar aparat penegak hukum memiliki kemampuan dan keahlian yang memadai dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

4. Peningkatan perlindungan hak asasi manusia

Upaya keempat adalah dengan meningkatkan perlindungan hak asasi manusia dalam penegakan hukum. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan pelatihan dan pengembangan pada aparat penegak hukum dalam hal penggunaan kekerasan yang proporsional dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.

Penegakan hukum yang tak adil di Indonesia masih menjadi masalah yang harus dihadapi dan diatasi. Keberpihakan dan keterbukaan dalam penegakan hukum menjadi isu penting yang harus diperbaiki. Beberapa upaya dapat dilakukan untuk meningkatkan keberpihakan dan keterbukaan dalam penegakan hukum, antara lain dengan melakukan reformasi institusi penegak hukum, meningkatkan akses informasi dan partisipasi masyarakat, meningkatkan kualitas aparat penegak hukum, dan meningkatkan perlindungan hak asasi manusia.

Dalam rangka menciptakan penegakan hukum yang adil dan terbuka, diperlukan komitmen dan kerja sama dari semua pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan aparat penegak hukum itu sendiri. Hanya dengan bekerja sama dan saling mendukung, Indonesia dapat mencapai penegakan hukum yang adil dan terbuka bagi semua warganya.

Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat diberikan dalam rangka meningkatkan keberpihakan dan keterbukaan dalam penegakan hukum di Indonesia:

1. Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Akan Pentingnya Penegakan Hukum yang Adil

Sadar atau tidak, masyarakat sebagai pengguna jasa hukum memiliki peran yang sangat penting dalam penegakan hukum yang adil. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya penegakan hukum yang adil dan berkeadilan. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti kampanye sosialisasi, pembelajaran hukum di sekolah-sekolah, dan pembentukan komunitas-komunitas masyarakat yang peduli dengan penegakan hukum.

2. Meningkatkan Keterbukaan dan Transparansi Institusi Penegak Hukum

Keterbukaan dan transparansi institusi penegak hukum sangat penting dalam menciptakan kepercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum. Oleh karena itu, institusi penegak hukum harus terbuka dalam hal pengambilan keputusan, pemilihan pejabat, dan proses-proses hukum. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan akses informasi yang mudah diakses oleh masyarakat, seperti membuat portal berita resmi atau melalui media sosial.

3. Mengimplementasikan Sanksi Bagi Pelaku Tindak Pidana

Implementasi sanksi yang tegas dan konsisten bagi pelaku tindak pidana juga sangat penting dalam penegakan hukum yang adil. Pelaku tindak pidana harus dihukum sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku tanpa terkecuali. Hal ini dapat dilakukan dengan memperketat pengawasan terhadap institusi penegak hukum dan memberikan sanksi bagi aparat penegak hukum yang melanggar peraturan hukum.

4. Penguatan Institusi Penegak Hukum

Penguatan institusi penegak hukum juga sangat penting dalam meningkatkan keberpihakan dan keterbukaan dalam penegakan hukum. Institusi penegak hukum harus memiliki sumber daya yang memadai, baik dari segi anggaran, personel, dan peralatan. Selain itu, aparat penegak hukum harus terus menerus diberikan pelatihan dan pengembangan terkait dengan penegakan hukum yang adil dan berkeadilan.

5. Mendorong Partisipasi Masyarakat dalam Pengawasan Penegakan Hukum

Partisipasi masyarakat dalam pengawasan penegakan hukum juga sangat penting dalam meningkatkan keberpihakan dan keterbukaan dalam penegakan hukum. Masyarakat harus diberikan ruang partisipasi dalam proses hukum, seperti memberikan masukan atau saran terkait penegakan hukum. Hal ini dapat dilakukan dengan membentuk komunitas-komunitas masyarakat yang peduli terhadap penegakan hukum.

Dengan melakukan upaya-upaya di atas, diharapkan penegakan hukum yang adil dan jaminan hak asasi manusia dapat terwujud di Indonesia. Namun demikian, upaya tersebut harus diikuti dengan keseriusan dan komitmen dari pemerintah dan aparat penegak hukum untuk menjalankan tugasnya secara jujur dan profesional. Selain itu, masyarakat juga harus terus memperjuangkan hak-haknya dan memonitor jalannya proses hukum untuk memastikan bahwa penegakan hukum yang dilakukan benar-benar adil dan berkeadilan.

Penegakan hukum yang tak adil yang terjadi di Indonesia merupakan masalah serius yang harus segera diatasi. Kebijakan dan tindakan yang tepat perlu diambil untuk memastikan bahwa hak-hak asasi manusia dihormati dan penegakan hukum dilakukan secara adil dan berkeadilan. Semua pihak, baik pemerintah, aparat penegak hukum, maupun masyarakat, harus bekerja sama untuk mencapai tujuan ini. Dengan demikian, Indonesia dapat menjadi negara yang lebih baik dan lebih adil bagi seluruh rakyatnya.

Artikel ini telah dibaca 52 kali

badge-check

Redaktur

Baca Lainnya

Kajian Yuridis Hukum Lingkungan Terhadap Permasalahan Pencemaran Yang Terjadi di Sungai Kecamatan Dukupuntang

29 Februari 2024 - 14:41 WIB

Kriminalisasi Seksual Terhadap Jurnalis Perempuan di Indonesia

16 Februari 2024 - 10:54 WIB

Perlindungan Hukum Anak Di Bawah Umur Dalam Tindak Pidana Cyber

16 Februari 2024 - 10:49 WIB

Upaya Pertanggungjawaban dan Perlindungan Hukum Terhadap Perempuan Dalam Jaringan Tindak Pidana Peredaran Narkotika

16 Februari 2024 - 10:44 WIB

Bawaslu Wajib Lakukan Pembinaan Jajaran Pengawas Pemilu: Upaya Optimis Tingkatkan Kinerja di Pemilu 2024

26 Januari 2024 - 10:30 WIB

Penilaian Kritis 100 Hari Kepemimpinan: Kecaman Terhadap Langkah Politik Pragmatis PP IPM di Era Politik 2024

19 Januari 2024 - 22:38 WIB

Trending di Opini