Menu

Mode Gelap
Kurangi Penetrasi Pengangguran, Mahasiswa Magister Komunikasi Paramadina Gelar Workshop untuk Anak Muda Depok Apresiasi atas Keberhasilan Mewujudukan Kesetaraan dalam Pendidikan, Nadiem Dipuji Lewat Surat Terbuka Bangkitkan Kekayaan Musik Tradisi Indonesia, Kemendikbudristek Siap Gelar Lokovasia 2024 Kabar Gembira! Mendikbudristek Batalkan Kenaikan UKT Mahasiswa Peringatan Hari Film Nasional ke-74 Tuai Sambutan Positif Masyarakat

Kepemudaan · 4 Sep 2023 WIB

Gerbasi Ajak Anak Muda Beradaptasi dengan AI dalam Literasi dan Menumbuhkan Kreativitas Menulis


 Kurasi (Diskusi Literasi) Eps 2: Meningkatkan Literasi dan Kreativitas Menulis di Era Perkembangan AI. Minggu (03/09), dok/Tim Rubbik Media. Perbesar

Kurasi (Diskusi Literasi) Eps 2: Meningkatkan Literasi dan Kreativitas Menulis di Era Perkembangan AI. Minggu (03/09), dok/Tim Rubbik Media.

RUBBIKMEDIA.COM, Jakarta – Dalam era digital dan perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang pesat, literasi dan kreativitas menulis menjadi semakin penting. Teknologi AI telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam cara kita berkomunikasi dan berkreasi. Sejalan dengan hal itu, pada acara KURASI (Diskusi Literasi) Episode 2 yang diselenggarakan oleh Gerakan Bangkit Literasi (Gerbasi) mengusung tema “Meningkatkan Literasi dan Kreativitas Menulis di Era Perkembangan AI”. Acara ini berlangsung melalui platform Zoom Meeting, Minggu (03/09).

Pada KURASI kali ini menghadirkan narasumber yang merasakan dampak dari perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) terhadap literasi dan kreativitas menulis, yakni Mahfut Khanafi selaku Direktur dari Mudabicara.com. Selain itu, diskusi ini berlangsung interaktif melibatkan partisipasi aktif dari audiens yang hadir, membuka ruang untuk pertanyaan maupun tanggapan seputar perkembangan AI yang telah membawa tantangan sekaligus peluang baru bagi literasi dan kreativitas menulis.

Sesi diskusi dibuka oleh Putra Amin selaku ketua dari Gerakan Bangkit Literasi (Gerbasi). Dalam pembukaannya, Putra memberikan gambaran terkait KURASI (Diskusi Literasi) ini dibentuk atas dasar atau konsep pendidikan sebaya.

“Teman-teman atau anak-anak muda disini perlu perspektif dari berbagai macam pihak dan mengangkat tema-teman yang masih relevan dengan pendidikan dan literasi serta tetap membawa semangat pendidikan sebaya di kalangan anak muda. Jadi, itulah semangat yang dibangun dari KURASI dan semoga KURASI ini sebagai ajang silaturahmi untuk teman-teman pegiat literasi dan komunitas di seluruh Indonesia”

Putra juga menambahkan bahwa AI telah membuka akses lebih luas ke informasi dan pengetahuan, serta AI dapat digunakan untuk mencari sumber inspirasi dan feedback, tetapi tetap harus menjaga keunikan tulisan.

“Kita harus mengakui bahwa AI telah membuka akses lebih luas ke informasi dan pengetahuan, memungkinkan akses lebih cepat dan mudah ke informasi relevan. Ini membantu penulis meningkatkan kualitas tulisan mereka dengan referensi yang lebih kuat dan akurat. Namun, ada kekhawatiran bahwa kemajuan AI dapat menghambat kreativitas manusia dan menyebabkan penulis kehilangan inovasi dan kepribadian dalam karyanya karena ketergantungan pada algoritma dan perangkat lunak otomatisasi. Penulis bisa memanfaatkan AI untuk mencari sumber inspirasi dan feedback, tetapi tetap harus menjaga keunikan tulisannya.” tambahnya.

Kemudian acara berlanjut ke sesi pemaparan dari Direktur mudabicara.com yakni Mahfut Khanafi yang berbagi perspektif mengenai fungsi AI dalam copywriter. Salah satu fungsinya membantu tulisan jadi lebih berkualitas, efisien, hemat waktu, dan pikiran.

“Sehingga AI dalam konteks copywriter itu memanfaatkannya tetapi tidak bergantung, jadi kita sebagai seorang penulis tentu mengedepankan pemikiran-pemikiran kreatif kita dan gagasan-gagasan kita yang bersifat kontekstual sehingga pembaca tidak bosan mendengarkan apa yang kita ucapkan,” ujar Mahfut Khanafi.

Mahfut juga menambahkan terkait peluang bagi penulis dalam perkembangan AI saat ini.

“Saya sebagai penulis blogger, AI ini mempermudah kami dalam membuat artikel. Yang awalnya dulu satu bulan hanya bisa 100 artikel dengan AI mungkin bisa 200 artikel. Tetapi, google itu punya tool untuk membaca apakah ini produk AI atau bukan, sehingga dalam sistem kerja mesin pencari itu semakin kita detail memberikan informasi dan semakin detail kita menulis artikel dan itu genue ide tersebut bersifat orisinil, baru, dan unik itu akan terindeks cepat oleh google. Tetapi, kalau tulisan kita itu hanya mengambil tulisan dari artikel orang lain, artikel website lain itu akan kebaca sehingga secara fungsi teknologi maka tulisan kita akan berada di halaman ketiga, keempat bahkan bisa kesepuluh” tambahnya.

Penting bagi individu dan masyarakat untuk beradaptasi dengan perubahan ini dengan meningkatkan literasi digital, mengasah keterampilan kreativitas, dan tetap menghargai nilai-nilai unik dari ekspresi manusia dalam tulisan. Dengan langkah-langkah yang tepat, kita dapat mengambil manfaat dari teknologi AI sambil tetap menjaga esensi literasi dan kreativitas manusia.

Bagi yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai acara KURASI (Diskusi Literasi) dan mau partisipasi atau berkolaborasi dalam diskusi selanjutnya, informasi lebih lanjut dapat ditemukan melalui media sosial resmi Gerakan Bangkit Literasi atau bergabung melalui tautan bit.ly/GrupKurasi. (Azis)

Artikel ini telah dibaca 34 kali

badge-check

Redaktur

Baca Lainnya

Keroncong Svaranusa ke-3 Sukses Digelar, Berikan Dampak Nyata Bagi Seniman dan Masyarakat

1 Juli 2024 - 13:18 WIB

Kurangi Penetrasi Pengangguran, Mahasiswa Magister Komunikasi Paramadina Gelar Workshop untuk Anak Muda Depok

29 Juni 2024 - 19:40 WIB

Apresiasi atas Keberhasilan Mewujudukan Kesetaraan dalam Pendidikan, Nadiem Dipuji Lewat Surat Terbuka

23 Juni 2024 - 18:17 WIB

Penulis AS Laksana (Foto: National Committee Indonesia)

Kabar Gembira! Mendikbudristek Batalkan Kenaikan UKT Mahasiswa

27 Mei 2024 - 15:37 WIB

Kemendikbudristek: Pramuka Tetap Menjadi Ekstrakurikuler yang Wajib Disediakan Sekolah

1 April 2024 - 14:48 WIB

PB HMI MPO Angkat Suara Hadapi Tantangan Politik Menjelang Pemilu 2024

12 Februari 2024 - 23:24 WIB

Trending di Kepemudaan