Menu

Mode Gelap
Kurangi Penetrasi Pengangguran, Mahasiswa Magister Komunikasi Paramadina Gelar Workshop untuk Anak Muda Depok Apresiasi atas Keberhasilan Mewujudukan Kesetaraan dalam Pendidikan, Nadiem Dipuji Lewat Surat Terbuka Bangkitkan Kekayaan Musik Tradisi Indonesia, Kemendikbudristek Siap Gelar Lokovasia 2024 Kabar Gembira! Mendikbudristek Batalkan Kenaikan UKT Mahasiswa Peringatan Hari Film Nasional ke-74 Tuai Sambutan Positif Masyarakat

Kepemudaan · 17 Sep 2023 WIB

Gerbasi Literacy Leaders, Komitmen Gerbasi Membentuk Pemimpin Masa Depan melalui Literasi dan Pendidikan


 Narasumber dalam kegitan Gerbasi Literacy Leaders (Gliters) 2023. RUBBIKMEDIA/Gerbasi. Perbesar

Narasumber dalam kegitan Gerbasi Literacy Leaders (Gliters) 2023. RUBBIKMEDIA/Gerbasi.

RUBBIKMEDIA.COM, Jakarta – Dalam membentuk pemimpin literasi yang mampu membawa perubahan positif dalam komunitas dan masyarakat, Gerakan Bangkit Literasi (Gerbasi) menyelenggarakan program “Gerbasi Literacy Leaders” (Gliters) pada Jumat (15/9) untuk sesi Diskusi Gliters dan sesi Gerbasi Writing Camp pada Minggu (17/9). Program ini berlangsung melalui platform Zoom Meeting.

Pada sesi Diskusi Gliters menghadirkan narasumber-narasumber yang sedang memimpin gerakan kepemudaan, yakni Putra Amin selaku Ketua Gerakan Bangkit Literasi dan Yogi Fahmi Oktavian selaku Koordinator TurunTangan Jakarta.

Sedangkan, pada sesi Gerbasi Writing Camp menghadirkan penulis berpengalaman yakni, Aldi Wahyu Pradana seorang penulis buku Sepucuk Surat Dari Sang Ksatria (2019) dan Romantisme Kehidupan (2022).

Acara dibuka dengan sesi Diskusi Gliters oleh Ketua Gerakan Bangkit Literasi (Gerbasi) Putra Amin yang membawakan topik materi “Menguatkan Karakter Kepemimpinan dalam Pendidikan”.

Dalam pembahasannya, Putra menyampaikan bahwa pendidikan memiliki peran kunci dalam membentuk karakter individu, termasuk karakter kepemimpinan.

“Kepemimpinan bukanlah sifat bawaan yang dimiliki oleh segelintir orang yang beruntung saja, tetapi memang kemampuan yang dapat dikembangkan dan diperkuat melalui pendidikan yang tepat,” ujar Putra.

Putra menekankan ada beberapa langkah penting dalam menguatkan karakter kepemimpinan salah satunya kemampuan mengambil keputusan dengan cepat dalam waktu yang singkat.

“Peran pendidikan disini juga penting, pendidikan harus bisa mengajarkan bagaimana cara- cara mengumpulkan informasi, menganalisis masalah, dan membuat keputusan yang bijak. Hal ini membantu menjadi pemimpin yang dapat diandalkan dalam menghadapi tantangan yang kompleks,” jelasnya.

Kemudian acara berlanjut ke sesi kedua Diskusi Gliters yang dibawakan oleh Koordinator Turun Tangan Jakarta Yogi Fahmi Oktavian dengan topik materi “Memahami Konsep Literasi dan Pengembangan Komunitas”.

Yogi mengungkapkan konsep literasi secara garis besar, literasi adalah kemampuan dan keterampilan seseorang dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung juga memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

“Dengan kata lain, literasi tidak bisa dilepaskan dalam kemampuan seseorang dalam berbahasa. Selain itu, mencakup keterampilan berpikir menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk cetak, visual, digital, dan auditori,” ungkapnya.

Yogi juga menambahkan terkait pengembangan program dalam komunitas memiliki tujuan untuk mengembangkan literasi masyarakat mulai dari lingkup yang kecil yang dimana kita memanfaatkan sumber daya manusia yang ada di komunitas.

“Di peran komunitas literasi ini bisa dimulai dari hal terkecil seperti aku pernah mengikuti kegiatan di Gerbasi. Waktu itu pernah belajar sebagai story di Instagram kita belajar menulis tentang hari ini atau quotes-quotes kita baca. Itulah hal-hal kecil untuk meningkatkan literasi jadi, apa yang sudah kita baca kemudian kita tuliskan,” tambahnya..

Lalu pada sesi Gerbasi Writing Camp dengan topik materi “Membangun Semangat dan Memunculkan Ide dalam Menulis”. Aldi berbagi tips bagaimana mendapatkan ide.

“Ide itu datang biasanya dari kegelisahan. Jika teman-teman belum mempunyai kegelisahan maka cari kegelisahan itu. Seperti di buku pertama saya itu, saya gelisah terhadap masa lalu. Nah, di buku kedua saya memiliki kegelisahan terhadap kehidupan. Adapun kalau teman-teman bingung cari kegelisahan itu bagaimana, biasanya kegelisahan itu hadir dari pengalaman menyakitkan. Kemudian, dari hal yang sedang mengganggu maupun hal yang membuat kesal. Dan yang terakhir kegelisahan itu bisa hadir dari momentum tertentu” ujar Aldi.

Aldi juga menyanggah salah satu pertanyaan audiens terkait bagaimana menumbuhkan komitmen dalam menulis dan tidak ikut-ikut trend.

“Dalam hal menulis kita harus tahu tujuan menulis untuk apa sebenarnya. Karena kalau kata Lewis Carroll penulis buku Alice’s Adventures In Wonderland. Ketika kita tidak tahu tujuan kita belum tahu kita sudah sampai tujuan itu atau belum. Nah, dalam konteks ini kita perlu tujuan itu dalam menulis, agar kita tidak ikut-ikutan trend. Kalau saya sendiri punya komitmen ingin memberikan manfaat buat orang lain. Meskipun, belum tentu tulisan-tulisan saya sebagus atau dapat membuat pembaca menjadi semangat. Tetapi, selagi saya punya tujuan daya dorong saya dalam menulis jauh lebih konsisten,” sanggahnya.

Sebagai penutup program Gerbasi Literacy Leaders ini, Natasya Rinawaty selaku Project Leader program ini memberikan apresiasi kepada para pembicara dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat.

“Saya apresiasi setinggi-tingginya kepada semua pembicara pada dua hari ini yang telah memberikan inspirasi yang kuat untuk menjadi pemimpin literasi yang berpengaruh dalam komunitas dan masyarakat. Mari kita terus bergerak maju, mengembangkan karakter kepemimpinan, meningkatkan literasi, dan menginspirasi orang lain melalui tulisan-tulisan kita. Dengan semangat kebersamaan, semoga kita dapat membawa kemajuan positif yang signifikan dalam dunia literasi. Terima kasih kepada seluruh pihak dan peserta yang telah bergabung dalam acara ini, dan mari kita lanjutkan perjuangan untuk meningkatkan literasi di seluruh masyarakat,” tutup Caca sapaan akrabnya.

Program Gerbasi Literacy Leaders ini diharapkan dapat menjadikan literasi dan kepemimpinan sebagai alat yang kuat untuk membawa perubahan positif dalam komunitas dan masyarakat. Harapannya juga semangat literasi terus menyala dalam diri anak muda dan Gerakan Bangkit Literasi dapat terus membuat acara-acara inspiratif selanjutnya. (Azis)

Artikel ini telah dibaca 111 kali

badge-check

Redaktur

Baca Lainnya

Keroncong Svaranusa ke-3 Sukses Digelar, Berikan Dampak Nyata Bagi Seniman dan Masyarakat

1 Juli 2024 - 13:18 WIB

Kurangi Penetrasi Pengangguran, Mahasiswa Magister Komunikasi Paramadina Gelar Workshop untuk Anak Muda Depok

29 Juni 2024 - 19:40 WIB

Apresiasi atas Keberhasilan Mewujudukan Kesetaraan dalam Pendidikan, Nadiem Dipuji Lewat Surat Terbuka

23 Juni 2024 - 18:17 WIB

Penulis AS Laksana (Foto: National Committee Indonesia)

Kabar Gembira! Mendikbudristek Batalkan Kenaikan UKT Mahasiswa

27 Mei 2024 - 15:37 WIB

Kemendikbudristek: Pramuka Tetap Menjadi Ekstrakurikuler yang Wajib Disediakan Sekolah

1 April 2024 - 14:48 WIB

PB HMI MPO Angkat Suara Hadapi Tantangan Politik Menjelang Pemilu 2024

12 Februari 2024 - 23:24 WIB

Trending di Kepemudaan