RUBBIKMEDIA.COM – Jakarta, Gerakan TurunTangan bersiap untuk menggelar Bootcamp Caleg Muda Batch 2 untuk peningkatan peluang keterpilihan calon anggota legislatif muda melalui materi peningkatan kapasitas diri dan strategi pemenangan.
Tidak hanya itu, isu keterwakilan perempuan atau makna representasi politik perempuan juga akan didorong dalam Bootcamp Caleg Muda Batch 2.
Bootcamp Caleg Muda Batch 2, yang diselenggarakan oleh Gerakan TurunTangan, rencananya akan dilaksanakan pada 13-15 Juli mendatang di Jakarta. TurunTangan memulai program Caleg Muda dengan tujuan peningkatan peluang keterpilihan calon anggota legislatif muda dan platform literasi politik anak muda.
Pada rentang tanggal 1-4 Maret 2023 lalu, Caleg Muda telah melaksanakan program Bootcamp Caleg Muda batch 1 dengan jumlah peserta sebanyak 18 orang. Peserta-peserta tersebut mewakili berbagai partai politik yang terlibat dalam Pemilu 2024 yang akan datang.
Program Caleg Muda Batch 2 membawa isu keterwakilan perempuan atau makna representasi politik perempuan.
“Untuk batch kedua, kami menargetkan jumlah peserta menjadi lebih dari 18 orang. Lebih jauh dari itu, kami menargetkan calon anggota legislatif muda yang tidak hanya bermahzab menang saja, namun juga membawa isu kepentingan anak muda, seperti satu diantaranya keterwakilan perempuan,” Kata Bagas selaku Project Lead Caleg Muda.
Bagas juga menyatakan alasan mendorong isu keterwakilan perempuan dalam politik karena sejarah menunjukkan bahwa keterwakilan perempuan masih perlu ditingkatkan dan makna representasi perempuan perlu dihadirkan dalam ruang politik formal hari ini.
Pada Bootcamp Caleg Muda Batch 2 ini juga akan melibatkan narasumber terkemuka dan relevan, diantaranya akademisi, praktisi, dan anggota legislatif terpilih. Mereka akan memberikan perspektif, strategi taktis untuk menang dan tentunya pengalaman kepada peserta batch 2.
Bootcamp Caleg Muda Batch 2 diharapkan dapat menjadi langkah konkret dalam meningkatkan keterwakilan anak muda, terkhusus perempuan di ruang politik formal.
Para peserta akan dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memperjuangkan isu-isu tersebut dengan kompetensi dan keyakinan.
Dengan demikian, mereka diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam perubahan sosial dan politik di masa depan. (amn)