Bawaslu resmi membentuk tim insiden keamanan siber atau Bawaslu CSIRT (Computer Security Incident Response Team). Anggota Bawaslu Puadi menjelaskan kehadiran Bawaslu CSIRT tersebut juga sebagai salah upaya Bawaslu dalam menjaga data-data yang dimiliki Bawaslu yang mendapat dukungan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Data tersebut, kata Puadi, baik berupaya data-data hasil pengawasan, penanganan pelanggaran, hasil penyelesaian sengketa proses, atau data pelanggaran administrasi lainnya yang dimiliki Bawaslu.
“Bawaslu CSIRT adalah upaya memitigasi dan temporer, di mana ada satu tim tanggap ketika ada gangguan siber. Berharap ke depan tidak ada lagi gangguam-gangguan keamanan siber,” kata Puadi saat meluncurkan Bawaslu CSIRT di Jakarta, Senin (13/3/2023).
Puadi menjelaskan tiga alasan dibentuknya tim tanggap keamanan infrastruktur dan aplikasi berbasis teknologi informasi dan komunikasi di lingkup Bawaslu.
Pertama, ungkapnya, untuk mencegah terjadinya pelanggaran hukum dan tindakan pencurian data pengawas pemilu yang dimiliki oleh Bawaslu.
Kedua, lanjut dia, untuk melindungi dan menjaga keamanan data sebagai manifestasi tanggung jawab Bawaslu terhadap perlindungan data pribadi. Ketiga, untuk menjaga reputasi kelembagaan dan merawat kepercayaan publik kepada Bawaslu.
“Bawaslu CSIRT sukses mendapatkan penguatan dan supervisi dari BSSN dan telah memenuhi kualifikasi hal ini juga dibuktikan dengan dikeluarkannya surat tanda registrasi (str) dari BSSN,” ujarnya.
Deputi Bidang Operasi Kemanan Siber dan Sandi BSNN Dominggus Pakel menjelaskan Bawaslu dan BSSN telah berkolaborasi sejak 2021 terkait dengan pemanfaatan layanan sertifikasi elektronik. “Kegiatan ‘launching’ Bawaslu CSIRT pada hari ini diharapkan dapat menjadi embrio positif yang patut kita jaga sebagai upaya meningkatkan keamanan siber nasional,” ujarnya.
Dia juga menjelaskan pembentukan tim tanggap insiden siber security harus mempu menjawab tantangan keamanan siber. “Kami berharap Bawaslu CSIRT mampu mengelola sisten elektronik yang aman dan mampu mendukung peran sebagai badan pengawas peserta demokrasi yaitu pemilu di Indonesia. Semoga tim tanggap insiden yang terbentuk dapat bersinergi dalam meningkatkan kemanan siber di indonesia terutama pada sektor pemerintah,” ungkapnya.
Sebagai informasi, Bawaslu CSIRT ini merupakan Tim CSIRT pertama yang mendapatkan registrasi dari
BSSN di tahun 2023.